BreederKoi

Busuk Mulut

Tidak sedikit para hobiis melaporkan ikannya terserang penyakit dengan tanda-tanda mulut membengkak, tidak bisa mengatup dan disususl kematian dalam waktu singkat. Apabila anda mendapati ikan dalam kondisi demikian, kemungkinan besar ikan anda terserang busuk mulut.

Busuk mulut merupakan penyakit akibat infeksi bakteri. Kehadiran penyakit ini ditandai dengan munculnya memar putih atau abu-abu disekitar kepala, sirip, insang dan rongga mulut. Memar tersebut kemudian akan bekembang menjadi bentukan berupa kapas berwarna putih kelabu, khususnya di sekitar mulut, sehingga mulut sering menjadi tidak bisa terkatup. Kehadiran benda ini tidak jarang sulit dibedakan dengan serangan jamur. Oleh karena itu, untuk memastikan dengan jelas diperlukan pengamatan dibawah mikroskop.

Pada serangan ringan, seperti ditunjukkan oleh adanya memar putih saja, kematian dapat terjadi setelah timbulnya kerusakan fisik yang berarti. Sedangkan dalam serangan akut dan cepat, yang biasanya terjadi di dearah dengan suhu udara hangat seperti di Indonesia, penyakit tersebut dapat berinkubasi kurang dari 24 jam dan kematian terjadi dalam waktu 2 – 3 hari, diantaranya disertai dengan rontoknya mulut. Meskpun demikian, di beberapa kasus bisa terjadi kematian tanpa disertai gejala fisik apapun, sehingga apabila dijumpai kematian mendadak pada ikan, salah satu yang perlu dicurigai adalah akibat serangan penyakit ini.

Penyebab

Busuk mulut merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri flexibacter columnaris. Bakteri ni merupakan bakteri gram negatif berbentuk benang. Secara alamiah bakteri ini hidup di dalam air pada jasad-jasad organik mati, benda-banda padat, dan juga pada kulit ikan sehat.
Busuk mulut biasanya akan terjadi pada suhu diatas 20° C, biasanya menyusul kejadian seperti, terluka akibat penangan ikan yang kurang memadai atau berkelahi dan luka lainnya; kekurangan vitamin yang menyebabkan kulit menjadi tidak sehat sehingga mudah terinfeksi; dan kondisi kualitas air yang buruk, seperti kadar ammonia tinggi, begitu pula dengan nitrit dan nitrat, pH tidak tepat dan kadar oksigen terlarut rendah.

Pencegahan dan Pengobatan

Pengobatan terhadap busuk mulut sering dilakukan sekaligus dengan pengobatan terhadap serangan jamur. Hal ini dilakukan untuk lebih amannya saja, karena serangan busuk mulut sering mempunyai gejala sama dengan serangan jamur. Oleh karena itu, penyakit ini sering diobati baik dengan bakterida maupun fungsida sekaligus. Perendaman dengan menggunakan phenoxyethanol diketahui efektif dalam mengatasi serangan busuk mulut. Sedangkan bila serangan telah mencapi pula bagian dalam ikan perlu dilakukan pengobatan dengan menggunakan antibitotik.

Flexibater columnaris menyukai air dengan kesadahan tinggi dengan pH air diatas 6. Oleh karena itu sering dianjurkan untuk mencegah serangannya dilakukan koreksi terhadap parameter terutama bagi akuarium-akurium yang mensyarakatkan parameter kesadahan dan pH sama dengan bakteri tersebut. Koreksi terhadap kehadiran ammonia, nitrit dan nitrat dan faktor lainnya akan sangat mengurangi resiko serangan busuk mulut tersebut.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa ikan yang terserang penyakit ini tetapi kemudian selamat, menunjukkan gejala munculnya kekebalan. Ikan demikian akan kebal terhadap serangan busuk mulut dikemudian hari.